Konfigurasi mesin V
Mesin yang berbentuk V ini merupakan pengembangan dari in-line, namun bobotnya jauh lebih ringan dan kompak. Salah satu kelebihan dari mesin ini adalah karakter output tenagannya lebih besar dan dapat dicapai pada titik optimumnya meski di putaran lebih rendah. Hal ini disebabkan getaran mesin akibat gerakan naik turun piston yang dapat diredam dengan konfigurasi V, suara mesin pun lebih halus.
Setidaknya, ada beberapa pabrikan mobil yang
mengusung mesin V untuk diletakkan di dapur pacu kendaraan yang diproduksi
seperti yang tersemat pada ruang mesin mobil Mitsubishi Lancer 2008. Mesin
Lancer generasi terbaru ini mengusung mesin 2.0 liter DOHC MIVEC (Mitsubishi
Innovative Valve Timing Electronic Control) 4 silinder. Tak heran jika
kendaraan ini dianggap memiliki mesin yang terbilang irit bahan bakar, namun
sangat responsif. Apalagi dipasangkannya transmisi CVT 2 dengan 6 speed
Sportonic.
Bahkan pada grade mobil tertentu malah menggunakan Paddle Shifter sehingga pengemudi bisa memindahkan gigi secara manual. Nah untuk perawatannya memang membutuhkan mekanik yang ahli.
Konfigurasi Mesin W
Mesin dengan konfigurasi “W” ini tak jauh
pula dengan persamaanya antara versi in-line dan mesin V. Sering disebutkan
dengan mesin W. Perbedaanya hanyalah dengan diselipkannya sebaris silinder
diantara silinder baris kiri dan kanan mesin.
Mesin ini terbilang rumit konstruksinya serta
memiliki banyak komponen dan minyak pelumas. Namun, performa mesin W ini
terbilang luar biasa dan ini terbukti pada mobil-mobil yang menggunakannya.,
seperti Phaeton W12, dan Bentley Continental GT W12. Malah, dengan dukungan
mesin yang mengambil posisi Center Of Gravity, mesin pacu mobil ini terbukti
sangat stabil dalam pengendaliannya.
bugatti veyron menggunakan mesin konfigurasi W
Konfigurasi Boxer
Konfigurasi
mesin ini sering disebut mesin boxer yang digunakan untuk mobil VW dan Porsche.
Mesin jenis ini memiliki ketinggian mesin yang cukup rendah, karena sudut antar
silinder berlawanan adalah 180 derajat dan hanya dengan satu poros engkol.
Sering
dijuluki dengan istilah flat four, karena sesuai dengan jumlah
silindernya. Posisinya
yang horizontal dengan membentuk sudut 180 derajat membuat kontur mesin ini
melebar bagaikan memiliki sayap.
Meski suaranya cenderung sedikit berisik dan menghasilkan getar, namun diakui jika mesin ini paling terbaik dalam urusan titik gravitasi. Tenaga yang dihasilkannya pun terbilang besar. Jadi tak heran, jika banyak digunakan oleh pabrikan mobil yang beraura split seperti mobil Subaru atau Porsche.
vw beetle ini memakai mesin konfigurasi Boxer
Boxer cenderung berkarakter “enteng”, namun punya rentang tenaga yang Ok. Salah satu kelemahan mesin ini adalah perawatan yang memakan biaya cukup mahal.
Konfigurasi In Line
Penggunaan istilah mesin in-line adalah untuk
menggambarkan konfigurasi mesin yang semua silindernya dalam posisi sejajar.
Dengan posisi ruang mesin mobil jadi lebih
panjang ketimbang konfigurasi mesin lainnya. Seiring perkembangan dunia
otomotif, mesin in-line bisa dipasang melintang kiri ke kanan dengan sedikit
pemakaian pelumas. Dengan hal ini dilakukan untuk menghemat tempat dan
mengoptimalkan ruang mesin.
bmw e36 320i memakai mesin inline
penampakan bmw e36
Tidak ada komentar:
Posting Komentar